Employee Performance and Its Measurement

Dunia terus bergerak dengan perubahan yang super cepat, era baru dimana teknologi memegang kendali atas setiap perubahan yang terjadi, atau yang disebut Era Revolusi Industri 4.0, atau biasa disebut era disrupsi. Konsep Revolusi Industri 4.0 telah mengubah cara hidup, cara bekerja, bahkan cara bergaul. Era disrupsi telah mampu mengubah kebiasaan manusia bahkan dunia dalam waktu yang sangat singkat. Dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi tentunya harus menjawab tantangan era disrupsi ini. Beberapa kali dalam berbagai kesempatan, Mendiknas selalu menantang para petinggi untuk melakukan perubahan yang dipersiapkan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul untuk masa depan bangsa. Jika lambat merespon, bukan tidak mungkin Perguruan Tinggi akan bernasib sama dengan Taksi Offline yang gulung tikar dengan hadirnya Taksi Online, atau pertokoan yang tutup karena belanja online. Elemen penting dalam kinerja operasional organisasi (perusahaan) adalah strategi, seperti strategi peningkatan kualitas perencanaan, strategi sumber daya manusia (SDM), dan strategi manajemen keuangan, yang dapat berperan sebagai alat pengawasan sekaligus kinerja sopir. Manajer SDM sering mengalami kesulitan terkait dengan berbagai kepentingan seperti kepentingan antara agen dan Kepala Sekolah). Manajer SDM mengalami kesulitan dalam hal ini karena berhenti bekerja dari karyawan yang memiliki bakat. Perusahaan saat ini lebih tanggap terhadap kebutuhan karyawan, karena tidak ingin kehilangan orang-orang terbaiknya. Namun, masalah karyawan pembajakan bajak masih sering terjadi. Pengamatan dan pemikiran inilah yang mendorong penulis mengangkat isu kinerja pegawai, sebagai bentuk kepedulian dan merupakan kontribusi nyata dalam membentuk paradigma pembangunan manusia unggul yang menitikberatkan pada kekuatan manusia Indonesia yang inspiratif dan peduli terhadap penelitian.